Selasa, 06 Maret 2012

Surat untuk Tuhan

dulu, aku hanya seorang gadis kecil yang polos, tidak tau apa itu benci, tidak tau apa itu memiliki, hingga saatnya orang yang aku cintai dan sayangi berjalan menjauhi ku, langkahnya menjauh kian pasti, aku tidak pernah tau apa dia memang akan pergi atau cerita ini akan menggantung seperti ini.
semakin aku mengingatnya semakin aku membencinya, meski dia ayah yang menjadi penopang hidupku, sulit untuk aku hapuskan benci yang telah lama aku rasakan, aku membenci dia karena dia selalu membuatku merasa berbeda dengan yang lain,dia selalu membuatku selalu terlihat menyedihkan di hadapan yang lain.
dan sekarang dia benar-benar terasa menjauh di hidupku, mungkin dia memilih untuk hidup bersama mereka,mungkin dia bahagia dengan mereka karena mungkin aku dan keluarga ini hanya beban baginya.
suatu saat nanti semua ini harus berakhir aku tidak ingin ada yang tersakiti lagi semuanya harus bahagia walaupun sulit, tapi aku percaya tuhan itu ada, tuhan pasti akan membuat semua ini indah pada waktunya.
selalu aku berharap semua ini hanya mimpi,aku harap semua yang terjadi selama ini adalah mimpi dalam tidur panjangku.
tuhan, tau kah kau, bahwa aku sudah merasa lelah dengan semua ini, aku muak dengan semua yang terjadi, jangan buat aku selalu menentangmu, karena sebenarnya saat aku menghujatmu saat itulah aku mengharapkan bantuanmu. aku rasa semua ini sudah lebih dari cukup,kisah yang kau berikan sudah cukup membuatku merasa sangat-sangat sakit. Tuhan,apakah kau juga tau,aku sudah tidak bisa lagi merasakan apa itu bahagia,tidak pernah aku rasakan lagi itu sejak aku kecil,aku tidak tau untuk apa lagi aku hidup jika merasakan bahagia saja aku tidak bisa, hanya satu yang membuatku bertahan sampai sekarang "IBU",ya.. wanita yang melahirkanku tanpa meminta balasan apapun,yang selalu tersakiti namun dia tidak pernah membenci, dia malaikat dalam hidupku,dia semangat hidupku, aku sayang dia...!!!
biarkan dia bahagia,biar dia rasakan bahagia, aku akan lakukan apapun itu untuknya,nyawa sekalipun akan aku berikan untuknya jika itu bisa membuatnya bahagia.
tuhan, apa memang ini takdirku,jika memang ini benar takdirku semua ini terlalu menyakitkan untuk aku yang rapuh,aku selalu ingin akhiri semua ini tapi setiap aku ingin mengakhirinya aku tak kuasa untuk menentang orang tua yang memberikanku hidup sampai sekarang.